BAB I
PENDAHULUAN
Guru
berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru
harus mengajar dengan profesional, yang mampu menyuguhkan suatu pengajaran yang
menarik. Artinya, guru harus mampu memilih metode pengajaran dan menentukan
media dan sumber belajarnya.
Dengan
kemajuan teknologi sekarang, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
menyampaikan materi pelajaran. Untuk itulah dibutuhkannya teknologi pendidikan.
Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya
dengan melalui pola tradisional. Pemanfaatan teknologi pendidikan untuk
kegiatan pendidikan itu sangat perlu.
Dalam makalah ini akan diuraikan konsep dasar teknologi
pendidikan, aplikasi teknologi pendidikan, dan teknologi Pendidikan dan
Peningkatan Profesi Guru, sehingga dapat memudahkan pendidi dalam memahami dan
memanfaatkan teknologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Ada beberapa pendapat tentang apa dimaksud
teknologi pendidikan.
Istilah teknologi pendidikan (educational
technology) atau teknologi pengajaran (instructional technology) secara
umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi
komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran.[1]
Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik
dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.[2]
Association for Educational Communication and
Technologi (1980) mendefinisikan teknologi pendidikan
sebagai berikut:
Teknologi pendidikan adalah suatu proses
kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide dan peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar,
serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.[3]
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah
suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi
pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai masalah atau probema
yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.[4]
Teknologi pendidikan diartikan sebagai media
yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk
tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, dan papan tulis.[5]
Jadi teknologi pendidikan adalah suatu
penerapan teknologi yang mendukung kegiatan pendidikan atau pengajaran sebagai
alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
B. Aplikasi Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik
tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi
memungkinkan adanya :
1. Penyebaran
informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi , sehingga
dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
2. Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta
mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau
proposisi materi pelajaran.
3. Teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar
mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai kebutuhan dan tuntutan anak
didik.
4. Teknologi
pendidika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi
secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan
memanfaatkannya.[6]
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan
bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada
khususnya. Aplikasinya adalah sebagai berikut:
1. Teknologi
pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan
maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak hanya
terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat
berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji
secara ilmiah, logis, sistematis, dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Teknologi
pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran
tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
meskipun sebenarnya dia tidak menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru
mempunyai kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah
keterbatasab itu tertolong.
3. Teknologi
pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya
sekedar interaksi guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas.
Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya
memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
4. Teknologi
pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan
tidak mampu menggantikan posisi guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah
teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid,
teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif.[7]
C. Teknologi Pendidikan dan Peningkatan Profesi Guru
Mengajar dan belajar masih banyak mengandung
hal-hal yang sebenarnya belum kita pahami sebelumnya. Itu sebabnya terdapat
berbagai teori tentang belajar yang belum dapay dipadukan menjadi satu teori
belajar. Juga belum diketahui dengan pasti bagaimana merumuskan tujuan khusus,
cara menyampaikan bahan pelajaran yang paling serasi. Justru karena itulah
aliran teknologi pendidikan mendorong para pengajar untuk lebih memandang
kegiatan mengajar ini sebagai masalah dan berusaha memecahkannya secara ilmiah
berdasarkan penelitian. Ini menuntut agar tiap guru sedikit banyak menjadi
peneliti yang selalu kritis terhadap usahanya, bersedia mencari jalan-jalan
baru untuk senantiasa meningkatkan keahliannya dalam profesinya.[8]
Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti
dalam pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur
atau metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan
adalah suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis. Teknologi pendidikan
dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang diikuti oleh guru-guru
yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih dilakukan secara sembrono,
asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut selera masing-masing. Maka
teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki
metode mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan
keberhasilan dalam bidang-bidang lain.[9]
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:
Teknologi
pendidikan adalah suatu penerapan teknologi yang mendukung kegiatan pendidikan
atau pengajaran sebagai alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar manusia.
Aplikasi
teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya
dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasinya adalah teknologi
pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan
maupun aplikasinya, teknologi pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara
keseluruhan, pola pengajaran tradisional, teknologi pendidikan membuat
pengertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya sekedar interaksi
guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas dan teknologi
pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan
tidak mampu menggantikan posisi guru secara penuh.
Teknologi
pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar
mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus di uji
efektivitasnya. Dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan
untuk berkembang menjadi lebih baik. Namun pekerjaan guru akan selalu
mengandung aspek seni.
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran
dan Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Miarso,
Yusufhadi dkk. Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi dan
Terminologi AECT. Jakarta: Rajawali, 1986.
Nasution,
S. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
[1] Sudarwan Danim, Media Komunikasi
Pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.6.
[2] S. Nasution, Teknologi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 1.
[3]
Yusufhadi Miarso dkk, Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi
dan Terminologi AECT, (Jakarta: Rajawali, 1986), h.1.
[4] S. Nasution, Op.Cit., h.2.
[5] Sudarwan Danim, Op.Cit, h.7.
[6] Ibid., hh.3-4.
[7] Ibid., hh.4-5.
[8] S. Nasution, Op.Cit., h.12.
[9] Ibid., hh.12-13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar