Kamis, 04 April 2013

Konsep Dasar Teknologi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru harus mengajar dengan profesional, yang mampu menyuguhkan suatu pengajaran yang menarik. Artinya, guru harus mampu memilih metode pengajaran dan menentukan media dan sumber belajarnya.
Dengan kemajuan teknologi sekarang, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Untuk itulah dibutuhkannya teknologi pendidikan. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional. Pemanfaatan teknologi pendidikan untuk kegiatan pendidikan itu sangat perlu.
Dalam makalah ini akan diuraikan konsep dasar teknologi pendidikan, aplikasi teknologi pendidikan, dan teknologi Pendidikan dan Peningkatan Profesi Guru, sehingga dapat memudahkan pendidi dalam memahami dan memanfaatkan teknologi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.   Pengertian Teknologi Pendidikan
Ada beberapa pendapat tentang apa dimaksud teknologi pendidikan.
Istilah teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi pengajaran (instructional technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran.[1]
Di lain pihak ada pendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.[2]
Association for Educational Communication and Technologi (1980) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai berikut:
Teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.[3]
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai masalah atau probema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.[4]
Teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, dan papan tulis.[5]
Jadi teknologi pendidikan adalah suatu penerapan teknologi yang mendukung kegiatan pendidikan atau pengajaran sebagai alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.

B.   Aplikasi Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi memungkinkan adanya :
1.  Penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi , sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
2.  Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran.
3.  Teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai kebutuhan dan tuntutan anak didik.
4.  Teknologi pendidika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.[6]

Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasinya adalah sebagai berikut:
1.  Teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis, sistematis, dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.  Teknologi pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasab itu tertolong.
3.  Teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
4.  Teknologi pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan posisi guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif.[7]

C.   Teknologi Pendidikan dan Peningkatan Profesi Guru
Mengajar dan belajar masih banyak mengandung hal-hal yang sebenarnya belum kita pahami sebelumnya. Itu sebabnya terdapat berbagai teori tentang belajar yang belum dapay dipadukan menjadi satu teori belajar. Juga belum diketahui dengan pasti bagaimana merumuskan tujuan khusus, cara menyampaikan bahan pelajaran yang paling serasi. Justru karena itulah aliran teknologi pendidikan mendorong para pengajar untuk lebih memandang kegiatan mengajar ini sebagai masalah dan berusaha memecahkannya secara ilmiah berdasarkan penelitian. Ini menuntut agar tiap guru sedikit banyak menjadi peneliti yang selalu kritis terhadap usahanya, bersedia mencari jalan-jalan baru untuk senantiasa meningkatkan keahliannya dalam profesinya.[8]
Teknologi tidak merupakan kunci kearah sukses yang pasti dalam pendidikan. Akan tetapi teknologi pendidikan menunjukkan suatu prosedur atau metodologi yang dapat diterapkan dalam pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu teori yang mempunyai sejumlah hipotesis. Teknologi pendidikan dapat juga dipandang sebagai suatu gerakan dalam pendidikan yang diikuti oleh guru-guru yang merasakan bahwa mengajar hingga kini masih dilakukan secara sembrono, asal-asal saja, tanpa dasar yang kokoh, menurut selera masing-masing. Maka teknologi pendidikan merupakan usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki metode mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang membuktikan keberhasilan dalam bidang-bidang lain.[9]
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:
Teknologi pendidikan adalah suatu penerapan teknologi yang mendukung kegiatan pendidikan atau pengajaran sebagai alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasinya adalah teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya, teknologi pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional, teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas dan teknologi pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan posisi guru secara penuh.
Teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus di uji efektivitasnya. Dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi lebih baik. Namun pekerjaan guru akan selalu mengandung aspek seni.
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Miarso, Yusufhadi dkk. Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta: Rajawali, 1986.
Nasution, S. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.


[1] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.6.
[2] S. Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 1.
[3] Yusufhadi Miarso dkk, Definisi Teknologi Pendidikan: Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, (Jakarta: Rajawali, 1986), h.1.
[4] S. Nasution, Op.Cit., h.2.
[5] Sudarwan Danim, Op.Cit, h.7.
[6] Ibid., hh.3-4.
[7] Ibid., hh.4-5.
[8] S. Nasution, Op.Cit., h.12.
[9] Ibid., hh.12-13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar