BAB I
PENDAHULUAN
Populasi adalah kumpulan lengkap
dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan
karakteristiknya. Sedangtkan Sampel merupakan bagian dari populasi. Elemen
anggota sampel, merupakan anggota populasi dimana sampel diambil.
Untuk mendapatkan sampel dibutuhkan teknik sampel. Terdapat berbagai teknik sampling yang dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling.
Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain, Simple random
sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified
random sampling, Cluster sampling (Area sampling). Sedangkan, Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Tekniknya antara lain, Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling
Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, Snowball Sampling.
Namun, makalah ini hanya akan membahas dua teknik sampling yaitu
proportionate stratified random sampling dan sampling kuota.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proportionate Stratified Random Sampling
Dalam melaksanakan
suatu penelitian, sering kita jumpai populasi yang kita miliki staf homogen,
tetapi heterogen, yaitu karakteristik populasi yang kita miliki bervariasi.[1]
Jika
populasi terdiri dari beberapa sub populasi yang tidak homogen dan setiap sub-
populasi akan di wakili dalam penyelidikan, maka pada prinsipnya dapat di
tempuh dua jalan yakni :
1.
Mengambil sampel
dari tiap-tiap sub-populasi tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub-populasi.
2.
Mengambil sampel
dari tiap-tiap sub-populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub
populasi itu.
Kedua
cara sampling ini meskipun dapat di lakukan, namun cara yang kedua yang di
pandang lebih baik, lebih menjamin validitas dan reabilitas dalam generalisasi.
Cara kerdua inilah yang di sebut propotional sampling, yang dapat memberikan
landasan generalisasi yang lebih dapat di pertanggung jawabkan dari pada cara
pertama.[2]
Teknik
sampling proporsional yaitu sampel yang di hitung berdasarkan perbandingan.[3]
Teknik
ini di gunakan apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional.[4]
Misalnya penduduk
Indonesia akan sangat heterogen jika di lihat dari pendidikan, agama, tempat
tinggal, dan penghasilan. Oleh karena
itu, teknik penarikan sample yang di gunakan pun harus melihat pada perbedaan
sifat dari populasi.
Untuk
lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini:
a.
Contoh
1
Populasi adalah karyawan PT. XXX berjumlah 170. Dengan
tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 114. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi, dan penjualan) yang masing-masing berjumlah:
-Marketing : 35
-Produksi : 74
-Penjualan : 61
-Penjualan : 61
Maka jumlah
sample yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan
kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jumlah populasi keseluruhan) x
jumlah sampel yang ditentukan.
Marketing : 35 / 170 x 114 = 23,4 dibulatkan 23
Produksi : 74 / 170 x 114 = 49,6 dibulatkan 50
Penjualan : 61 / 170 x 114 = 40.9 dibulatkan 41
Penjualan : 61 / 170 x 114 = 40.9 dibulatkan 41
Sehingga
dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 23+50+41= 117 sampel.
b.
Contoh
2
Kita akan menarik sampel dari populasi seluruhnya
130 orang sebanyak 50 orang dari suatu
populasi penduduk dengan karakteristik:
Lulusan
SD :20 orang
Lulusan SMP :40
orang
Lulusan SMA :55
orang
Lulusan PT :15
orang
Sampel
lulusan SD = 20/130 x 50 = 7,69 dibulatkan 8
Sampel
lulusan SMP = 40/130 x 50 = 15,38 dibulatkan 15
Sampel
lulusan SMA = 55/130 x 50 = 21,15 dibulatkan 21
Sampel
lulusan PT = 15/130 x 50 = 5,77 dibulatkan 6
Pembulatan
di lakukan mengingat jumlah orang memiliki ciri variable diskret. Sehingga
dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 8+15+21+6= 50 sampel.
Tahapan
:
1. Tentukan
karakteristik/lapisan/kelompok populasi
2. Tentukan
sampel dari setiap lapisan/kelompok
3. Pilihlah
anggota sampel dari setiap lapisan/kelompok dengan bantuan teknik penarikan
sampel acak sederhana atau sistematis.
Jadi,
proportionate stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel bila
populasi mempunyai anggota atau unsur heterogen dan berstrata proporsional.
B.
Sampling Kuota
Sampling
kuota adalah untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.[5]
Teknik
penarikan sampel kuota (kuota sampling) merupakan teknik penarikan
sampel yang sejenis dengan teknik penarikan sampel stratifikasi. Perbedaanya
ialah ketika menarik anggota sampel dari masing-masing lapisan, kita tidak
menggunakan cara acak, tetapi menggunakan cara kemudahan (accidental).[6]
Teknik
ini di gunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat di pilih dengan jumlah
tertentu. Teknik sampling kuota sering di kacaukan dengan teknik sampling bertujuan
(porpusive sampling). Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah,
cepat, dan mudah, serta relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan
kelemahan menggunakan teknik ini ialah tidak representif untuk mengembil
keputusan secara umum (generalisasi).[7]
Sebenarnya
tidak semua sampling yang menetapkan lebih dahulu besarnya sampel di sebut
kuota sampling. Ciri pokok dari kuota sampling adalah bahwa jumlah subjek yang
telah di tetapkan akan di penuhi. Apakah subjek-subjek itu mewakili populasi
atau sub-populasinya, tidak menjadi faktor penentu dalam kuota sampling.[8]
Perhatikan
contoh berikut ini:
a.
Contoh 1
Kita akan
melakukan penelitian tentang pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Depok,
jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika pengumpulan data belum memenuhi
kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai. Bila
pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul
data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota
sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
b.
Contoh 2
Penelitian kepuasan layanan mau dilakukan terhadap 100 orang
pembeli mobil avanza, maka selama belum tercapai 100 orang, penelitian belum
dianggap selesai.
Jadi,
sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi dengan
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Proportionate
stratified random sampling adalah teknik pengambilan sampel bila populasi
mempunyai anggota atau unsur heterogen dan berstrata proporsional.
2.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel
dari populasi dengan ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kasiram, Moh. Metodologi
Penelitian Kuantitatif-Kaulitatif. Malang: UIN-Maliki Press, 2010.
Prasetyo,
Bambang. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Pers, 2010.
Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta,
2010.
Usman, Husaini, dkk. Pengantar
Statistika. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
[1] Bambang
Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2010), hlm.130.
[2] Moh. Kasiram, Metodologi
Penelitian Kuantitatif-Kaulitatif, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm.
261-262.
[3] Husaini Usman,
dkk, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm.185.
[4] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm.82.
[5] Sugiyono, Statistika
Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.67.
[6] Bambang
Prasetyo, Loc. Cit., hlm.135-136.
[7] Husaini Usman,
dkk, Loc. Cit., hlm.186.
[8] Moh. Kasiram, Loc.
Cit., hlm.265.
http://jasastatistika.blogspot.com/
BalasHapusBagus juga blognya,nisa!!... good luck
iya.. terima kasih.. ;)
Hapuswah blok nya sangat membantu saya :)
BalasHapussaya mau nanya, pengambilan sample contoh pertama itu memakai rumus slovin ya?
Iya mb.. maaf telat membalas.. :)
Hapusmakasih ya sangat membantu saya dalm menyusun skipsi aku,,
BalasHapusMbak boleh mnt alamat emailnya atau fb ny saya mw sharing ni mbak... thanks..
BalasHapuskak boleh nanya alamat emailnya ga?
BalasHapusaku mau nanya tentang Proportionate Stratified Random Sampling. kak dari penjelasan kakak populasinya sebanyak 170 dapat sampel 114. setelah di propotionate kan dapat hasil 117. antara sampel sama yang udah di proportionatekan berbeda itu tidak apa?. mohon di jawab ya kak. terimakasih sebelumnya.
mohon ijin share ...
BalasHapusmaaf mau tanya, gimana caranya mendapatkan hasil besar sampel dari ketingkat kesalahan 5%? di contoh mba nya kan Dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 114. kok bisa dapet 114? caranya gimana ya mba?
BalasHapusijin nyontek rumusnya
BalasHapus